Pemilik

My photo
Hidup kadang-kala terlalu absurd untuk diraikan.

Saturday, September 29, 2012

Pembunuh berbisa.


Kata-kata sering menjadi pembunuh masa-masa bahagia kita. Dalam relung masa yang dinikmati bersama, ada di antaranya mencipta kepahitan melalui tutur bicara berbisa.

8.03 PM, Jalan Pasir Koja, 
Kota Bandung.

21 comments:

ghost said...

gunakan senyuman sebagai penampan.

a n said...

berbaek sangka-lah..

pepol said...

kata-kata juga kadang-kadang sungguh berbisa..

Cikgu Ma said...

bisa yang lebih tajam adalah dari lidah

APi said...

tutur kata itu sememangnya begitu..
adakalanya ia manis, adamasa ia pahit..
maka pedulikan saja kata orang, kita tahu apa kita lakukan..

Lelaki said...

pendek namun berbekas...

Anonymous said...

perghhh berbisa...

YouSOF said...

Dengar semuanya > tapis > buang kata² yang berbisa > nahh sekarang kata² semangat yang tinggal untuk kita simpan kemas². ;)

MalizaMah said...

benar.. kata2 mmg boleh menghapuskan kisah bahagia..
:::: slmt berhujung minggu ::::

Wadi AR said...

lidah lagi tajam dari pedang

inna_risna said...

tajamnya lidah itu mengalahkan mata pedang. jaga tutur bicara, maka harus berfikir sebelum berkata. :D

Mia said...

maka , tutur harus dijaga .

Mia said...

maka , tutur harus dijaga .

ewanthology said...

Lidah itu Ada kuasa

Guru Pantura said...

Bisa yang mampu membelokkan akal ke dalam rasa yang bersembunyi dalam dada...

Ermizi Muhamad said...

Hanya kerana sekelumit bicara boleh bikin jiwa-jiwa sengsara.

cimöt said...

wahai angin, bawa semua kata dusta nista ke kaki langit di sebelah sana.. tak betah aku mendengarnya..

cik jannah said...

sebab tu kata itu lebih tajam dari sebilah pedang

Unknown said...

pembunuh melalui bicara

hnahdy said...

memang.. berhati2 bila berkata2. jagan sampai menyakiti hati org. lebih baik berdiam diri

Päk Läng said...

mangsa kepada kata-kata adalah lebih tragis daripada mangsa bunuh yang ditembak di kepala