Pemilik

My photo
Hidup kadang-kala terlalu absurd untuk diraikan.

Monday, April 1, 2013

Menunggu pagi.

Malam - menjelang pagi belum pernah gagal mencambahkan rasa melankolik, malah seringnya menjadi kita perindu masa-masa lalu di saat manusia lain sedang enak diselimuti mimpi. Kalau tadi, aku jadi galau saat menitip sedikit catatan buat seorang teman (yang paling terbaik pernah aku miliki) yang jauh di selatan sana. Kekok menulis dengan pena, gara-gara lebih memesrai papan kekunci menyebabkan tulisan aku jelik amat. Seluruh isian catatan itu hampir keseluruhannya hanya luahan rasa rindu seorang teman yang sudah jauh dan hilang dilitupi masa juga jarak. Malah seperti dahulu, di nota kecil itu juga aku tidak lupa mengadu dan mengeluh hal-hal remeh yang pastinya aku yakin dia tidak pernah jemu mendengar seperti selalu. Yang paling utama aku katakan padanya; menjadi manusia dewasa benar-benar melelahkan aku Fa, rumit dan langsung tidak menyeronokkan. Dan kali ini, aku juga berharap dia masih seperti dahulu; membalas keluhan aku dengan bebel melulu sebelum menenangkan aku tanpa jemu. Jujur, aku rindu. 


13 comments:

diode s said...

sama disini. juga sekarang sedang merindukan seorang sahabat.

Ahmad Arba'in Ali said...

aku juga lelah menjadi manusia dewasa, dengan kerja2 pejabat yang melelahkan. seperti ada belati ketot ditatah di belakang, paranoid bila masa ada yang mengetuknya tembus terus ke jantung.

Telor Power said...

Masa senantiasa mengubah zaman dan manusia

cimöt said...

aku juga terus rindu.. alahai sungguh aku rindu..

ewanthology said...

waktu menunggu pagi memang waktu yg sepi dan syahdu.

Päk Läng said...

'momen'

Keon Alhan said...

bab tulisan tu saya setuju. my handwriting suck big time after i started to use laptop. mana tak nya, semua kerja nak kena bertaip. -.-'

Paolo Balam said...

untung punya teman, bukan?

semutsengal said...

hai kak hana !. ewahhh

ghost said...

cara tradisional akan lebih mencambahkan kerinduan. bukan mudah kita nak menulis sepucuk surat tika sms dan email begitu rancak abad ni.

yang utama, kerinduan terbalas.

PenjuruKosong said...

let's back to be kid!!

inna_risna said...

aku juga merindui teman baikku nun jauh di sana. :(

noraauliyya said...

Kalau namanya sahabat baik, pasti selalunya ada untuk kita. Untung punya sahabat seperti teman kamu.